Bicara tentang peningkatan
produksi pertanian bisa disebabkan oleh berbagai hal. Faktor yang bisa
dikendalikan oleh manusia antara lain; penyiapan lahan dan cara budidaya yang
benar, cara
panen yang tepat dan pengolahan pasca panen yang bagus.Semua hal tersebut memiliki konten teknologi. Bicara teknologi dibidang pertanian terkadang ada yang menggunakan teknologi tinggi, namun ada juga yang menggunakan teknologi sederhana. Bahwa teknologi di pertanian harus mendorong peningkatan produktivitas. Salah satu contohnya yaitu penerapan ilmu biologi untuk mencangkok tanaman, agar hasil buahnya lebih bagus daripada tanaman induknya. Ilmu pertanahan berguna untuk mengelola tanah pertanian dan mengatur sistem irigasinya. Berbagai kemajuan teknologi malah membuat pertanian semakin maju.
panen yang tepat dan pengolahan pasca panen yang bagus.Semua hal tersebut memiliki konten teknologi. Bicara teknologi dibidang pertanian terkadang ada yang menggunakan teknologi tinggi, namun ada juga yang menggunakan teknologi sederhana. Bahwa teknologi di pertanian harus mendorong peningkatan produktivitas. Salah satu contohnya yaitu penerapan ilmu biologi untuk mencangkok tanaman, agar hasil buahnya lebih bagus daripada tanaman induknya. Ilmu pertanahan berguna untuk mengelola tanah pertanian dan mengatur sistem irigasinya. Berbagai kemajuan teknologi malah membuat pertanian semakin maju.
Peralatan pertanian di Amerika
sudah sangat modern. Di Amerika, traktor dapat berfungsi sebagai penarik
alat-alat lainnya, seperti mesin pencangkul, pemupuk, penanam benih, pemotong,
dan pemanen. Bahkan, beberapa traktor dapat menjadi alat penggerak untuk mesin
lainnya. Dengan adanya alat atau mesin-mesin modern ini, kegiatan pertanian
menjadi lebih efektif dan efisien. Para petani di sana juga menggunakan pesawat
terbang kecil untuk menyemprotkan antihama atau menyirami ladang-ladang mereka.
Indonesia adalah negara agraris
dengan pertanian sebagai salah satu sektor utama dalam pembangunan bangsa.
Hampir seluruh kegiatan perekonomian Indonesia berpusat pada sektor pertanian.
Bahkan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Sehingga, hal ini
menjadikan sektor pertanian sebagai sektor penting dalam roda struktural
perekonomian Indonesia. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa sampai
saat ini Indonesia masih mengimpor bahan pangan terutama pada jenis makanan-makanan
pokok? Padahal Indonesia memiliki sumber daya manusia yang besar terutama di
sektor pertanian, dan memiliki lahan yang begitu luas pula. Terlihat adanya
ketidakseimbangan antara potensi pertanian Indonesia dengan produkifitas hasil
pertaniannya. Apa yang menyebabkan semua itu?
Faktor utamanya adalah karena
Indonesia belum menerapkan teknologi pertanian modern, dan masih menggunakan
cara-cara konfensional dalam mengolah lahan pertanian. Masyarakat bangsa ini
masih berfikir tradisional dan belum melek akan teknologi-teknologi masa kini.
Mereka masih mengandalkan cara-cara nenek moyang yang sekarang sudah bukan
zamannya lagi. Padahal jikalau Indonesia menerapkan teknologi pertanian dalam
mengelola lahan pertaniannya, maka produktivitas pertanian dalam negeri akan
melonjak pesat dan dapat meningkatkan ketahanan serta kemandirian pangan yang
selama ini menjadi cita-cita bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia tidak akan
mengimpor lagi berbagai bahan pangan terutama jenis makanan-makanan pokok.
Berkaca dari apa yang telah
terjadi di Amerika, harusnya Indonesia bisa mencontoh atas apa yang telah
terjadi di Amerika. seandainya kemajuan teknologi diterapkan di pertanian
Indonesia, para petani akan lebih sejahtera dan pengelolaannya lebih mudah.
Apalagi dengan melihat potensi pertanian dan kesuburan tanah di Indonesia.
Akselerasi penerapan teknologi pertanian merupakan upaya yang paling aplikatif
dan paling logis apabila bangsa ini masih mau untuk keluar dari zona
keterpurukan di sektor pertaniannya.
Optimalisasi pengelolaan lahan
pertanian dengan basis teknologi modern, menjadi kunci sukses dalam pemenuhan
kebutuhan pangan. Untuk dapat mencapai hasil yang optimal, penggunaan berbagai
peralatan modern harus segera diterapkan. Modernisasi bukan berarti
menghilangkan konsep tradisional pengelolaan pertanian, tetapi dengan
menerapkan teknologi pertanian dapat memberikan hasil yang lebih baik dan lebih
banyak. Selain itu, petani juga mendapat nilai tambah yang besar. Produktivitas
menjadi tinggi, efisien, beban ongkos petani rendah, dan nilai tukar petani
akan meningkat. Contohnya, untuk menemukan bibit unggul padi, harus ada
penelitian dan penyilangan benih padi, jadi dapat dihasilkan bibit padi yang
cepat panen dengan hasil yang lebih banyak dan tahan hama.
Begitu juga dengan pengolahan
lahan. Produksi pertanian tidak akan efektif jika hanya mengandalkan tenaga
pengolah lahan. Apalagi dengan semakin terbatasnya tenaga pengolah lahan.
Dengan modernisasi pertanian, waktu yang dibutuhkan juga semakin singkat.
Misalnya, pengolahan lahan/sawah dengan menggunakan hand tractor, yang bukan saja mempercepat pengolahan
tanah, tapi juga lebih irit tenaga. Apalagi, populasi kerbau semakin berkurang
karena disembelih untuk dikonsumsi manusia.
Untuk menanam padi, digunakan transplanter, dengan waktu
tanam yang terhitung cepat. Satu hektare lahan dapat ditanami paling lama satu
jam. Jauh lebih cepat dibandingkan penggunaan tenaga manusia yang membutuhkan
waktu tiga sampai empat hari untuk menanami satu hektare lahan. Modernisasi
peralatan juga telah dilakukan untuk memanen padi. Seperti, penggunaan combine harvester , yang dapat memotong padi jauh lebih
cepat dibandingkan dengan cara dibabat manual. Dengan mesin tersebut, satu
hektare lahan bisa dipanen dalam waktu dua jam. Sementara, dengan cara manual
(dibabat) butuh waktu hingga tiga hari. Penggunaan mesin itu juga dapat
mencegah kerusakan padi menjadi lebih baik, yaitu hanya 0,97 persen, dibanding
menggunakan alat pemotongan manual, seperti ani-ani atau sabit.
0 komentar:
Post a Comment