BAB I
LATAR BELAKANG
Sektor
pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap
pertumbuhan PDB Indonesia meskipun saat ini telah mengalami penurunan
presentase kontribusi
terhadap PDB Indonesia. Penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB Indonesia tidak dapat dimungkiri disebabkan adanya penurunan lahan pertanian dan kurangnya sistem pertanian terpadu. Penduduk Indonesia yang sebagian besar bekerja dan memperoleh penghasilan dari sektor pertanian terlebih di tahun 2020 akan mengalami bonus demografis yang akan menghasilkan penduduk usia produktif diharapkan mampu meningkatkan optimalisasi potensi lokal pertanian meskipun terbatasnya lahan pertanian yang tersedia.
terhadap PDB Indonesia. Penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB Indonesia tidak dapat dimungkiri disebabkan adanya penurunan lahan pertanian dan kurangnya sistem pertanian terpadu. Penduduk Indonesia yang sebagian besar bekerja dan memperoleh penghasilan dari sektor pertanian terlebih di tahun 2020 akan mengalami bonus demografis yang akan menghasilkan penduduk usia produktif diharapkan mampu meningkatkan optimalisasi potensi lokal pertanian meskipun terbatasnya lahan pertanian yang tersedia.
Terbatasnya lahan pertanian berdampak pada penurunan hasil
pertanian serta penghasilan atau kontribusi sektor pertanian. Sektor pertanian
saat ini masih berorientasi pada hasil pertanian yang dapat memenuhi kebutuhan
sehari- hari saja, tanpa memandang potensi lain dari sektor pertanian misalnya
sebagai tempat wisata rekreasi, wahana edukasi, pengembangan bisnis pertanian,
dan dimanfaatkan untuk menunjang kemajuan sektor pertanian. Optimalisasi
potensi lokal pertanian menjadi suatu hal yang mendesak untuk melakukan
integrasi dan modernisasi sistem pengelolaan sektor pertanian serta
meningkatkan kembali kontribusi sektor pertanian.
Setiap daerah memiliki potensi pertanian yang beraneka
ragam, potensi ini nantinya akan memperkuat sektor pertanian apabila mampu
dikelola dengan sistem terpadu oleh para penduduk yang produktif. Pontensi
pertanian setiap daerah akan meningkatkan kembali kontribusi sektor pertanian
dan juga penghasilan masyarakat yang mengandalkan sektor pertanian. Melihat
besarnya potensi lokal pertanian setiap daerah, maka diperlukan pengembangan
terintegrasi dan terpadu melalui berbagai langkah dan kebijakan
Oleh
karena itu, ide dasar yang akan dikembangkan oleh penulis melalui artikel ini
adalah pengembangan sektor pertanian yang tidak hanya ditopang oleh penjualan
hasil pertanian saja tetapi penghasilan sektor pertanian ditopang oleh potensi
wisata pertanian melalui agrowisata dan agrobisnis yang dikelola secara terpadu
dan mandiri sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi penghasilan
sektor pertanian.
BAB
II
PEMBAHASAN
Indonesia
sebagai negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja pada sektor pertanian
produktif menjadi salah satu faktor penunjang optimalisasi potensi lokal
pertanian suatu daerah. Sektor pertanian menjadi titik tumpu terbesar
perekonomian Indonesia. Hampir seluruh kegiatan perekonomian Indonesia
berpusat pada sektor pertanian, hal tersebut dapat dilihat dalam
pembentukan PDB, penerimaan devisa, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan,
dan penyediaan bahan baku industri namun optimalisasi sektor pertanian masih
sebatas pada perencanaan swasembada pangan, peningkatan penghasilan petani
tanpa menyadari potensi besar dari pertanian yang bersifat sekunder seperti
pengembangan agrowisata dan agrobisnis seperti yang saat ini sedang mengalami
perkembangan yang stabil.
Agrowisata merupakan salah satu bagian objek kepariwisataan
yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai bagian penting dalam mengembangkan
kepariwisataan lokal. Optimalisasi potensi lokal pada bidang pertanian melalui
pengembangan agrowisata menjadi suatu harapan baru dalam meningkatkan pertanian
yang berkelanjutan dari sisi pemanfaatan sekunder sektor pertanian. Upaya pengembangan kawasan agrowisata yang
memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal dan melibatkan masyarakat pedesaan
dengan mengangkat local wisdom
berperan untuk memberdayakan masyarakat lokal selaras dengan pemberdayaan
masyarakat berbasis pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan dan
pengawasan berkesinambungan melalui peningkatan ketrampilan dan pendidikan
latihan supaya segala potensi daerah tersebut dapat dioptimalisasi untuk
pengembangan agrowisata sehingga dapat memberikan hasil maksimal bagi petani,
masyarakat desa, dan mendukung program pertanian yang berkelanjutan.
Agrowisata tidak boleh dipandang hanya sebagai usaha atau
bisnis bidang jasa untuk memenuhi keinginan konsumen akan pemandangan indah,
udara sejuk, namun harus menjadi sarana promosi produk pertanian, media
edukasi, dan sebagai pelung untuk mendiversifikasi melalui inovasi produk
(seperti buah melon berbentuk kotak, melon berbentuk lonjong). Pengembangan sektor
pertanian melalui alternatif pengembangan agrowisata memiliki berbagai macam
keuntungan dan kondisi yang menjadikan pertanian sebagai komoditas unggul
sebagai lahan meraup devisa secara umum maupun penghasilan masyarakat pedesaan
secara khusus. Pengembangan agrowisata dapat memperkuat kekhasan dan potensi
lokal dari daerah tersebut serta memperkenalkan komoditas unggulan sektor
pertanian sehingga dapat menjadikan sarana pemasaran bagi potensi lokal daerah
tersebut.
Kawasan
agrowisata dipilih menjadi salah satu sarana optimalisasi potensi lokal di
bidang pertanian karena dengan adanya agrowisata, wisatawan akan tertarik
mengunjungi daerah tersebut dengan berbagai tujuan seperti ingin kembali ke
alam, berlatih bercocok tanam, menikmati komoditas pertanian setempat,
berekreasi, penelitian pada bidang tertentu, maupun menikmati kebudayaan kultur
setempat. Pengembangan kawasan yang mengintegrasikan pariwisata dan pertanian ini
membutuhkan kreativitas dan inovasi untuk mengemas dan memasarkan produk-produk
unggulan agrowisata dengan menjual keaslian, kekhasan dan kelokalan yang ada di
kawasan agrowisata dengan cara mengkombinasikan dengan produk-produk yang lebih
umum seperti pengembangan wisata petualangan, perkemahan, pengembangan
fasilitas hiking/tracking,
pemancingan, wisata boga, wisata budaya dan lain-lain sesuai dengan potensi
yang dimiliki.
Optimalisasi potensi lokal pertanian yang dilakukan melalui
agrowisata saat ini memang masih jalan ditempat karena kurangnya dukungan
pemerintah, kurangnya anggaran, kurangnya promosi, dan ketidakpahaman
masyarakat sekitar untuk menggali potensi lain dari pertanian sebagai akibat
dari kurangnya pendidikan dan sosialisasi dalam membuka pola pikir masyarakat. Pengembangan
kawasan agrowisata hendaknya juga bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk
memperoleh dukungan berupa anggaran pengembangan daerah agrowisata, penegakan
peraturan hukum, dan promosi. Pemerintah daerah dapat memberikan bekal dan
pemahaman kepada masyarakat (diperkirakan pada tahun 2020 akan memperoleh bonus
demografi) yang masih produktif maupun sudah tidak produktif untuk membangun
potensi lokal daerah tersebut terutama pada sektor pertanian. Masyarakat
sekitar dilibatkan dalam pengembangan kawasan agrowisata dengan mengelola
kawasan tersebut melalui berbagai kegiatan seperti menjual hasil pertanian
daerah tersebut, membuka kawasan edukasi kembali ke alam (bercocok tanam,
membajak sawah; mencangkul; dan memanen hasil pertanian), membuka sekolah alam,
pembangunan sarana prasaran penunjang, dan sebagainya sehingga terdapat sinergi
yang kuat antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan akhir yaitu
optimalisasi potensi lokal khususnya bidang pertanian setempat.
Arah pengembangan agrowisata dalam rangka optimalisasi
potensi lokal khususnya sektor pertanian dapat digambarkan sebagai berikut:
a.
Pengembangan kawasan agrowisata dalam jangka panjang harus
berorientasi pada pelestarian daya dukung lingkungan dan sumber daya alam. Orientasi
ini menjadikan pola agrowisata harus dikembangkan sesuai dengan karakter,
kemampuan, dan kesesuaian lahan, dan meminimalkan dampak lingkungan (dengan
cara pola pembelajaran yang menekankan pertanian organik).
b. Pola
pengembangan kawasan agrowisata harus memperhatikan sektor- sektor pertanian
khusus (flora dan fauna langka) misalnya dengan mengembangkan kawasan budidaya
tanaman obat atau tanaman pangan yang sudah mulai jarang dikonsumsi pada
masyarakat modern untuk mendukung kelestarian sumber daya alam lokal dalam
jangka panjang dan pola keberlanjutan.
c.
Pengembangan agrowisata yang secara khusus menyangkut
dengan potensi lokal akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini
dapat menyerap tenaga kerja produktif dari masyarakat pedesaan, mengangkat
kearifan lokal, melestarikan teknologi lokal dan meningkatkan pendapatan
petani/masyarakat sekitar lokasi kawasan agrowisata.
Pengembangan
kawasan agrowisata secara umum harus mampu menyajikan potensi lokal dan kearifan
lokal sehingga sungguh-sungguh mampu menyajikan kepada para wisatawan bahwa
sektor pertanian juga mampu menghadirkan warna pariwisata baru pada umumnya dan
secara khusus mampu menggali potensi lokal yang belum diketahui oleh banyak
orang. Potensi lokal pada akhirnya mampu tergambarkan dalam wisata agrowisata
tersebut melalui proses pertanian tertentu di daerah tersebut (seperti subak di
Bali) yang mampu mencerminkan betapa sektor pertanian menghadirkan toleransi
dan gotong royong. Kawasan agrowisata juga dapat menggambarkan hasil hasil
pertanian khas setempat yang mungkin tidak ada di daerah lain, mengembangkan
sistem peduli lingkungan dengan mengedepankan eksperimen pertanian, mampu
menggambarkan kehidupan pertanian masyarakat desa tersebut mulai dari masa
tanam hingga masa panen dan bisa sungguh menghayati pertanian adalah mata
pencaharian utama masyarakat Indonesia.
Adanya kesamaan prinsip antara agrowisata dengan pertanian
berkelanjutan yang mengupayakan keseimbangan antara input dengan output dan
kelestarian lingkungan, maka sinergitas pertanian dengan pariwisata yang
terwujud dalam bentuk kegiatan agrowisata merupakan suatu sinergi menuju
terwujudnya pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu untuk menunjang
keberlanjutan pariwisata suatu daerah dan pertanian yang berkelanjutan yang
kaya akan potensi lokalmya, maka pengembangan kawasan agrowisata harus terus
digalakkan untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan bidang pertanian dari sektor
sekunder tanpa harus melakukan eksploitasi besar-besaran sektor pertanian oleh
sektor pariwisata.
SIAP BELI SINGKONG SEGAR NON KUPASAN BAYAR KONTAN HARGA BAGUS segala jenis singkong (gajah, mangu ketan, tracak kebo, parokah, tambak urang dll) Kriteria besar bisa dikupas. Syukur kalau bisa kirim kontinyu setiap hari. Kebutuhan kami 200 ton/minggu. Selain beli Singkong saya juga menjual murah kwalitas super karena hasil ternak sendiri KAMBING BOER SUPER KETURUNAN AUSTRALIA UMUR 2 TAHUN BOBOT BISA MENCAPAI 100 kg, KAMBING PE, JAWA RANDU, KAMBING KACANG untuk bisnis penggemukan, Warung Sate, Aqiqah & Qurban siap kirim partai besar & Kecil. hubungi Bpk HERU IRAWAN AJI lokasi di Malang - Jawa Timur Hp/Wa 081334272800 website saya di www.belisingkongsegar.blogspot.com Dan www.malangkambingdombasuper.blogspot.com
ReplyDelete