Indonesia merupakan negara agraris. Sejak
dulu Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk yang sebagian besar
memiliki mata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan sensus
lapangan pekerjaan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada Februari 2010 didapatkan data dari 107,41 juta penduduk Indonesia yang bekerja, paling banyak bekerja di sektor pertanian yaitu 42,83 juta orang (39,88 persen). Dari banyaknya penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani tersebut, Komisoner Pengawas Komisi Anggaran Independen (KAI) Setyo Budiantoro menilai sebanyak 17,8 juta atau 63 persen dari jumlah penduduk miskin di Indonesia tinggal di pedesaan adalah para petani.
lapangan pekerjaan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada Februari 2010 didapatkan data dari 107,41 juta penduduk Indonesia yang bekerja, paling banyak bekerja di sektor pertanian yaitu 42,83 juta orang (39,88 persen). Dari banyaknya penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani tersebut, Komisoner Pengawas Komisi Anggaran Independen (KAI) Setyo Budiantoro menilai sebanyak 17,8 juta atau 63 persen dari jumlah penduduk miskin di Indonesia tinggal di pedesaan adalah para petani.
Berdasarkan kenyataan tersebut, hal ini
sangat disayangkan mengingat potensi sektor pertanian di Indonesia bisa
dikatakan sangat baik mengingat Indonesia adalah negara tropis yang memiliki luas
lahan yang sangat besar tersedia untuk pertanian. Adapun komoditi produksi
pertanian di Indonesia terdiri dari komoditi pangan, holtikultura dan
perkebunan. Salah satu contoh dari komoditi pertanian yang banyak dihasilkan di
Indonesia adalah sayuran. Sayuran adalah tanaman hortikultura yang
dibudidayakan secara intensif oleh petani. Petani yang membudidayakan tanaman sayur tersebar dari petani
dataran rendah hingga dataran tinggi di Indonesia. Adapun sayuran yang dimaksud
disini adalah sayuran seperti bawang merah, bawang putih, kubis, kentang,
lobak, wortel, kangkung, mentimun, paprika, melinjo dan masih banyak lagi.
Menurut
data ILO (International Labour Organization)
yaitu Organisasi Buruh Internasional yang berada di bawah naungan PBB produksi
sayuran Indonesia pada tahun 2011 mencapai 11.394.891 Ton. Namun, beberapa
tahun belakangan berbagai isu lingkungan seperti Global Warming yang menyebabkan kemarau berkepanjangan dan bencana
alam seperti banjir dan gunung meletus menyebabkan produktivitas petani sayuran
semakin menurun. Produktivitas petani sayuran semakin menurun dikarenakan oleh
gagal panen yang dialami oleh para petani, jatuhnya harga sayuran di pasaran
dan kurangnya air untuk mengairi lahan sehingga lahan menjadi rusak.
Oleh
karena itu, petani sayuran harus bisa menciptakan peluang usaha disamping mata
pencaharian utamanya sebagai seorang petani sayuran untuk meningkatkan taraf
hidupnya. Menurut Sunaryo (1984) salah satu ciri produk sayuran segar yaitu
tidak dapat disimpan lama dalam keadaan segar sehingga tidak semua sayuran bisa
dimanfaatkan dengan baik, karena sebagian sayuran telah rusak dan busuk. Hal
ini bisa menjadi peluang usaha bagi petani sayuran dengan memanfaatkan sifat
rusak dan busuk dari sayuran hasil panen tersebut. Sayuran hasil panen yang
sudah rusak atau busuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam
pengomposan.
Ada
beberapa jenis pengomposan yang bisa dilakukan dengan sayuran busuk yang
dihasilkan oleh petani sayuran. Pertama, pengomposan sayuran busuk dapat
dilakukan dengan metode takakura. Metode Takakura sendiri ditemukan tahun 2004
lalu oleh Koji Takakura di kota Surabaya akibat kekhawatiran beliau akan jumlah
sampah organik yang sangat banyak dan tidak dimanfaatkan di kota tersebut. Metode
takakura ini dapat digunakan dengan bahan sayuran busuk yang dihasilkan dari
lahan petani sayuran tersebut. Oleh petani sayuran metode ini pasti akan mudah
dilakukan oleh petani sayuran mengingat alat, bahan dan prosedur yang digunakan
sangat mudah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.
Carilah
keranjang berukuran 50 Liter berlubang-lubang kecil termasuk penutupnya dan
sebuah tongkat pengaduk, lalu sekam yang dibungkus kain yang dijadikan sebagai
bantalan sebanyak 2 buah, bantalan sekam ini berfungsi untuk tempat
mikrobakteri yang akan mempercepat pembusukan sampah organik;
2. Siapkan
juga starter sebagai aktivator pengomposan berupa kotoran sapi atau kompos jadi,
lalu sediakan juga kain penutup berwarna gelap, dan ayakan kompos yang sudah
jadi;
3. Cari
kardus bekas dengan ukuran tertentu, untuk dimasukkan ke dalam sisi-sisi keranjang yang berfungsi untuk membatasi
gangguan serangga, mengatur kelembaban dan berpori-pori, sehingga dapat
menyerap serta membuang udara dan air;
4. Sediakan
sayuran busuk sebanyak 2-3 kg, kemudian
sayuran busuk tersebut dicacah dengan ukuran 2,5-7,5 cm dengan tujuan untuk
memudahkan proses pengomposan;
5. Untuk
proses pengomposan dengan takakura ini dilakukan dengan memasukkan bantalan
sekam ke bagian dasar keranjang yang telah dilapisi kardus tadi, kemudian
diatasnya masukkan kompos jadi atau kotoran sapi sebagai aktivator pengomposan;
6. Setelah
itu, masukkan sayuran yang telah dicacah tadi ke dalam keranjang, lalu aduk isi
keranjang tersebut dengan pengaduk Kemudian tutup sayuran busuk tersebut dengan
bantalan sekam. Setelah itu, tutuplah bagian atas keranjang dengan kain penutup
berwarna gelap yang telah disediakan tadi;
7. Letakkan
keranjang tersebut di tempat yang cukup lembab, jauh dari sinar matahari dan di
tempat yang jauh dari jangkauan hewan pengrusak;
8. Setiap
ada sayuran busuk lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan
dikomposkan seperti tahap sebelumnya, hingga komposter penuh. Demikian
seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan
dikomposkan. Bila perlu, tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi untuk
mempercepat da memperbanyak hasil pengomposan;
9. Biarkan
proses pengomposan berlangsung selama 6-8 minggu. Selama proses tersebut
berlangsung lakukanlah perawatan seperti:
ü Cuci
kain penutup satu minggu sekali;
ü Bila
kompos kering, cipratkan air bersih, sambil diaduk;
ü Bila
sudah lapuk, kardus harus diganti agar tidak robek dan menyebabkan
lalat/serangga masuk.
10. Bila
kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar setelah
waktu yang ditentukan, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan. Namun sebelum
dimanfaatkan sebaiknya kompos diayak terlebih dahulu dengan ayakan sehingga
diperoleh kompos halus yang sangat baik dalam kesuburan tanaman. Lalu sisa
ayakan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kompos jadi untuk aktivator dalam
proses pengomposan lainnya.
Kompos hasil pengomposan takakura
ini selanjutnya bisa dipakai langsung pada tanaman oleh petani sayur, hal ini
tentu akan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan petani sayuran dalam menyuburkan
tanaman sayurnya. Selain itu, petani sayuran yang mengolah sayuran busuk ini
menjadi kompos dalam skala besar dapat menjadi peluang usaha yang bagus dengan
menjual kompos “sabu” (sayuran busuk) ini kepada pengecer atau petani lain yang
membutuhkan.
Dikutip dari http://kencanabandung.indonetwork.co.id harga pupuk kompos ini di
pasaran rata-rata berharga Rp. 9.500,00 per 5 kg pupuk kompos. Dengan menjual
hasil kompos tersebut tentu saja ini merupakan salah satu usaha yang dapat
meningkatkan penghasilan petani sayuran. Kedua, sayuran busuk yang sudah tidak
bisa dimanfaatkan lagi oleh petani sayuran juga bisa dimanfaatkan untuk sebagai
MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa
digunakan untuk pengomposan maupun untuk disemprotkan ke tanaman sebagai Pupuk
Cair Organik (POC). Cara pembuatannya sangat mudah dengan menggunakan
bahan-bahan yang ada di sekitar petani sayuran. Adapun bahan-bahan dan cara
pembuatannya adalah sebagai berikut:
Bahan-bahan:
1. Sayuran
yang sudah busuk sebanyak 5 kg seperti: pepaya, pisang, mangga, apel, sal bawang
merah, bawang putih, kubis, kentang, lobak, wortel, kangkung, mentimun,
paprika, melinjo, dan lain-lain;
2. Air
kelapa 10 butir;
3. Gula
jawa 1 kg.
Cara Pembuatan:
1. Sayuran
busuk dihaluskan dengan cara ditumbuk;
2. Kemudian,
masukkan ke dalam dalam tempat (drum);
3. Tambahkan
air kelapa;
4. Tambahkan
gula;
5. Semua
bahan diaduk sampai tercampur merata;
6. Tutup
drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa
menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain;
7. Semua
bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan.
MOL
ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman. MOL
ini juga bisa dipakai untuk membantu pengomposan dengan cara mengencerkan
larutan fermentasi MOL tersebut berdasarkan perbandingan 1:5 dengan air.
Kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan.
sementara itu, untuk penyemprotan tanaman: larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali. Penyemprotan dilakukan dilakukan berselang 2 minggu pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun. Dikutip dari http://pocnasa.com harga MOL sendiri di pasaran yaitu Rp. 174.000,00 per 3 Liter POC.
sementara itu, untuk penyemprotan tanaman: larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali. Penyemprotan dilakukan dilakukan berselang 2 minggu pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun. Dikutip dari http://pocnasa.com harga MOL sendiri di pasaran yaitu Rp. 174.000,00 per 3 Liter POC.
POC
ini selanjutnya bisa dipakai langsung pada tanaman oleh petani sayuran, hal ini
juga akan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan petani sayuran dalam
menyuburkan tanaman sayurnya. Selain itu, petani sayur yang mengolah sayuran
busuk ini menjadi POC dalam skala besar dapat menjadi peluang usaha yang bagus
dengan menjual POC “sabu” (sayuran busuk) ini kepada pengecer atau petani lain
yang membutuhkan.
Dua cara diatas diharapkan mampu menjadi
solusi bagi para petani sayuran di Indonesia dalam meningkatkan penghasilan
ekonominya. Sebagaimana diketahui sudah saatnya petani sayuran di Indonesia
untuk berinovasi dengan kemampuan yang mereka miliki untuk mengatasi
permasalahan kemiskinan yang saat ini petani tersebut hadapi. Sudah saatnya
pula bagi pemerintah untuk lebih peduli terhadap keadaan ekonomi para petani
sayuran dengan memfasilitasi petani tersebut dalam berinovasi lebih baik lagi
agar produktivitas dan taraf hidup petani sayuran di Indonesia semakin lebih
baik.
Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.
ReplyDeleteSangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
Bonus yang tersedia saat ini
Bonus new member Sportbook 100%
Bonus new member Slot 100%
Bonus new member Slot 50%
Bonus new member ALL Game 20%
Bonus Setiap hari 10%
Bonus Setiap kali 3%
Bonus mingguan Cashback 5%-10%
Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
Bonus Referral
Minimal deposit hanya 10ribu
EBOBET juga menyediakan berbagai layanan transaksi deposit dan withdraw Bank Lokal terlengkap Indonesia seperti Bank BCA - Bank BNI46 - Bank BRI - Bank Mandiri - Bank Danamon - Bank Cimb Niaga, OVO, Deposit via Ovo. Deposit via Dana, Deposit via Go Pay, Telkomsel dan XL.
Situs :EBOBET
WA : +855967598801